HUBUNGAN PENDAPATAN KELUARGA DAN
PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS
BARA-BARAYA KOTA MAKASSAR
Iskandar Zulkarnaen
Suni Hariati1, Sri Syatriani2, Iskandar
Zulkarnaen2
1Nursing
Departement, Medical Faculty Hasanuddin University Makassar, Indonesia
2School of
Health Sciences (STIK) Makassar
Nursing Department
Introduction: WHO data shows that diarrhea ranks 5th of
deaths in the world, most cases of diarrhea are in Asia and Africa including
Indonesia. Diarrhea ranks first the cause of death on children in South
Sulawesi, the highest age group is infants.
Research Objectives: To determine the correlation between family
income and mother knowledge with
Diarrhea incidence on children at Bara-Baraya Primary Health Care
Makassar.
Research Methods: Observational analytic with cross sectional design. Samples were 41 infants. Sampling was done
by accidental sampling, collecting
primary data using questionnaires.
Research Results: Fisher's Exact test showed mother knowledge ρ
(0.491)> α (0.05) and family income ρ (0,075)> α (0.05) are not related
to diarrhea incidence.
Conclusion: It is expected to treat Diarrhea incidence due to the
low level of income with health promotion to the public in order to maintain
the health of the family and to keep the increase the public knowledge around
Bara-Baraya Primary Health Care especially mothers who have less knowledge
about Diarrhea.
Keywords: Family Income, Mother Knowledge, Diarrhea Incidence
Abstrak
Data WHO
menunjukan bahwa diare menempati urutan ke-5 penyumbang kematian di seluruh
dunia, kasus diare terbanyak terdapat di Asia dan Afrika termasuk Indonesia.
Diare menempati urutan pertama penyebab kematian pada anak di Sulawesi Selatan,
kelompok umur yang tertinggi terkena diare adalah balita.
Tujuan penelitian untuk
mengetahui hubungan pendapatan keluarga, pengetahuan ibu dengan kejadian diare
pada balita di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar.
Jenis
penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel
adalah balita sebanyak 41 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
accidental sampling, pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan
kuesioner.
Hasil
penelitian dengan mengunakan uji Fisher’s Exact menunjukkan pengetahuan
ibu ρ (0,491) > α (0,05) tidak
berhubungan dengan kejadian diare dan pendapatan keluarga nilai ρ (0,075) >
α (0,05), tidak berhubungan dengan kejadian diare.
Disimpulkan
dalam penelitian ini tidak ada yang berhubungan dengan kejadian diare. Diharapkan
tetap ada tindak lanjut karena masih banyak kejadian diare karena pendapatan
yang masih rendah dengan melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat guna
menjaga kesehatan keluarga dan tetap melakukan peningkatan pengetahuan
masyarakat sekitar wilayah kerja Puskesmas Bara-Baraya terutama ibu karena
dilihat dari hasil penelitian masih banyak yang memiliki pengetahuan kurang
walaupun tidak ada hubungan dengan kejadian diare.
Kata kunci ; Pendapatan Keluarga, Pengetahuan Ibu,
Kejadian Diare
Pendahuluan
Sasaran
pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 yaitu penurunan angka
kematian anak. Target yang dicapai pada tahun 2015 adalah mengurangi tingkat
kematian anak di bawah 5 tahun (balita). Indikator keberhasilan targetnya
adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka Kematian Balita (AKBAL) (Millenium
Development Goals, 2010).
Secara global,
tingkat kematian anak mengalami penurunan sebesar 41% dari estimasi 87 kematian
per 1000 kelahiran pada tahun 1990, menjadi 51 kematian per 1000 kelahiran
hidup pada tahun 2011. Penurunan ini menjadi penurunan rata-rata angka kematian
anak sebesar 2.5% setiap tahunnya. Jumlah kematian anak telah menurun dari 12
juta pada tahun 1990 dan pada tahun 2011 sebanyak 6.900.000 anak (World Health
Organization, 2013).
Penyebab utama
kematian pada anak diseluruh dunia adalah pneumonia, komplikasi kelahiran
prematur, diare, asfiksia dan malaria. Sekitar sepertiga dari semua kematian
pada anak adalah kekurangan gizi. Diare menempati urutan kelima menyumbang
kematian pada anak di seluruh dunia (World Health Organization, 2013).
Tahun 2010
dilaporkan 2,5 juta kasus diare pada anak diseluruh dunia. Kasus diare
terbanyak di Asia dan Afrika kurang memadainya status gizi pada anak. Dan
kurangnya sanitasi air bersih (World Health Organization, 2013).
Jumlah
kematian anak di seluruh dunia sebanyak 6.9 juta anak pada tahun 2011. Dari
jumlah kematian tersebut didapat 18% kematian akibat dari penyakit diare.
Kelompok umur yang tertinggi terkena diare di seluruh dunia yaitu umur dibawah
5 tahun. Menurut data anak yang meninggal di seluruh dunia pada tahun 2011
sebanyak 6,9 juta anak ada sebanyak 3,9 juta anak dibawah 5 tahun yang terkena
diare (World Health Organization, 2013).
Angka kematian
pada anak di Indonesia menurun dari 97 pada tahun 1991 menjadi 44 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2007, tahun 2008 kematian 39 per 1000 kelahiran
hidup, tahun 2009 49 per 1000 kelahiran hidup. MDGs menargetkan pengurangan
angka kematian tahunan menjadi dua pertiganya. Artinya, kita harus menurunkan dari
97 kematian menjadi 32 (Millenium Development Goals, 2007).
Penyebab utama
kematian pada anak di Indonesia tahun 2005, yaitu infeksi saluran pernafasan
akut (ISPA), Komplikasi prinatal dan diare. Diare menempati urutan 3 dari
kematian terbanyak di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2007 penyebab kematian
yang pertama adalah penyakit diare (Millenium Development Goals, 2007).
Tahun 2009
dilaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di Indonesia dengan jumlah penderita
sebanyak 5,756 atau sebesar 1,74 %, tahun 2010 sebanyak 4,204 atau sebanyak
1,74%. data terakhir pada tahun 2011 kejadian diare sebanyak 3,003 atau
sebanyak 0,40% Dari hasil data kejadian diare tahun 2009- 2011 terjadi
penurunan angka kejadiannya (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011).
Angka kematian
akibat diare di Indonesia pada tahun 2007 sebanyak 72 dari 4.032 penderita
diare, tahun 2008 sebanyak 239 dari 8.133 penderita, tahun 2009 sebanyak 100
dari 5.756 penderita, dan tahun 2010 sebanyak 73 dari 4.204 penderita. Data
terakhir tahun 2011 sebanyak 12 dari 3.003 penderita diare. Angka kematian
akibat diare di Indonesia terjadi penurunan setiap tahunnya (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2011).
Angka kematian
pada anak di Sulawesi Selatan. Tahun 2005 angka 36 per 1000 kelahiran hidup dan
pada tahun 2007 angka kematian anak 66 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab
kematian utama di Sulawesi Selatan pada tahun 2007 adalah diare, pneumonia, dan
meningitis. Penyakit diare menempati urutan pertama penyebab kematian pada anak
di Sulawesi Selatan. Di Kota Makassar penyebab kematian secara umum diare
menempati urutan ke empat (Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2007).
Kejadian diare
di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebanyak 41 atau 2,44% terjadi penurunan.
Tahun 2009 kejadian diare sebanyak 37 atau sebanyak 2,70%. Tahun 2010 sebanyak
169 atau 2%. Angka kematian akibat diare di Sulawesi Selatan pada tahun 2007
sebanyak 6 dari 163 penderita diare, 2008 sebanyak 1 dari 41 penderita diare,
2009 sebanyak 1 dari 37 penderita diare. Tahun 2010 meningkat menjadi 4 dari
169 penderita diare (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011).
Bila
dikelompokkan ke dalam kelompok umur maka jumlah kasus yang tertinggi berada
pada kelompok umur > 5 tahun (92.241 orang) dengan kematian terbanyak
kelompok umur 1-4 tahun sebanyak 17 orang (Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan,
2009).
Kejadian diare
di Puskesmas Bara-Baraya tahun 2011 sebanyak 1.455 orang, tahun 2012 sebanyak
1.200 orang terbanyak pada umur 1-12 tahun sejumlah 570 anak.
Diare adalah
penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja,
yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi BAB lebih dari dari
biasanya (3 kali atau lebih dalam 1 hari). (Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan,
2012).
Metodologi Penelitian
Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan analitik
rancangan cross sectional merupakan
rancangan penelitian dengan, melakukan pengukuran atau pengamatan pada saaat
bersamaan (sekali waktu) antara faktor risiko/paparan dengan penyakit. sampel penelitian ini adalah 41 balita di Puskesmas Bara-Baraya
Kota Makassar dengan ibu sebagai responden. Teknik pengambilan sampel secara Accedental sampling.
Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dengan
menggunakan kuesioner. Data yang didapatankan keudian dianalisis dengan
analisis univariat dan bivariat. Analsisi univariat dilakukan untuk
mengambarkan tiap variabel dari hasil penelitian dengan menghasilkan distribusi
frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel. Analisis bivariat
dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen (pendapatan
keluarga dan pengetahuan ibu) dengan
variabel dependen (kejadian diare) maka dilakukan dengan Fisher’s Exact dengan nilai kemaknaan
P.value < α (0,05). Uji statistik menunjukan adanya hubungan yang signifikan
dan apabila nilai P.value ≥ α (0,05) maka uji statistic menunjukan tidak adanya
hubungan yang signifikan
Hasil Penelitian
Karakteristik
sampel
1. Tabel
1 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Usia Di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar
Usia
|
f
|
%
|
1 tahun
2 tahun
3 tahun
4 tahun
|
9
7
16
9
|
22,0
17,1
39,0
22,0
|
Jumlah
|
41
|
100,0
|
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa usia paling banyak yaitu usia 3
tahun sebanyak 16 orang (39,0%), dan paling sedikit usia 2 tahun sebanyak 7
orang (17,1%).
2. Tabel
2 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Di Puskesmas
Bara-Baraya Kota Makassar
Jenis Kelamin
|
f
|
%
|
Laki-laki
Perempuan
|
15
26
|
36,6
63,4
|
Jumlah
|
41
|
100,0
|
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jumlah sampel terbanyak adalah perempuan yaitu 26
orang (63,4%) dan jumlah laki-laki sebanyak 15 orang (36,6%).
Analisis
Univariat
1. Tabel
3 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Pendapatan Keluarga Di Puskesmas
Bara-Baraya Kota Makassar
Pendapatan Keluarga
|
f
|
%
|
Kurang
Cukup
|
23
18
|
56,1
43,9
|
Jumlah
|
41
|
100,0
|
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari 41 sampel terdapat 18 sampel (43,9%) yang
pendapatan keluarganya cukup dan 23 sampel (56,1%) yang pendapatan keluarganya
kurang.
2. Tabel
4 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Pengetahuan Ibu Di Puskesmas Bara-Baraya
Kota Makassar.
Pengetahuan Ibu
|
f
|
%
|
Kurang
Cukup
|
15
26
|
36,6
63,4
|
Jumlah
|
41
|
100,0
|
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari 41 sampel terdapat 26 sampel (63,4%) yang
pengetahuan ibunya cukup dan 15 sampel (36,6%) yang pengetahuan ibunya kurang.
3. Tabel
5 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Kejadian Diare Di Puskesmas
Bara-Baraya Kota Makassar.
Pengetahuan Ibu
|
f
|
%
|
Kurang
Cukup
|
15
26
|
36,6
63,4
|
Jumlah
|
41
|
100,0
|
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari 41 sampel terdapat kejadian diare sebanyak 11
orang (26,8%) dan tidak terjadi diare sebanyak 30 orang (73,2%)
1. Tabel
6 Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Diare Di Puskesmas
Bara-Baraya Kota Makassar
Pendapatan Keluarga
|
Kejadian Diare
|
Jumlah
|
Ρ
Value
|
||||
Terjadi
|
Tidak Terjadi
|
||||||
f
|
(%)
|
F
|
(%)
|
f
|
(%)
|
||
Kurang
|
9
|
39,1
|
14
|
60,9
|
23
|
100,0
|
0,075
|
Cukup
|
2
|
11,1
|
16
|
88,9
|
18
|
100,0
|
|
Jumlah
|
11
|
26,8
|
30
|
73,2
|
41
|
100,0
|
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 18 sampel (100%) yang
pendapatan keluarganya cukup terdapat 2 sampel (11,1%) yang terjadi diare dan
terdapat 16 sampel (88,9%) yang tidak terjadi diare, sedangkan dari 23 sampel
(100%) yang pendapatan keluarganya kurang terdapat 9 sampel (39,1%) yang
terjadi diare dan terdapat 14 sampel (60,9%) yang tidak terjadi diare
Hasil analisi dari penelitian dengan menggunakan uji fisher’s Exact diperoleh nilai ρ (0,075)
> α (0,05). Hipotesis penelitian ditolak, hal ini berarti tidak ada hubungan
antara pendapatan keluarga dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas
Bara-Baraya Kota Makassar tahun 2013
2. Tabel
6 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan
Kejadian Diare Di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar
Pengetahuan Ibu
|
Kejadian Diare
|
Jumlah
|
Ρ
Value
|
||||
Terjadi
|
Tidak Terjadi
|
||||||
f
|
(%)
|
F
|
(%)
|
f
|
(%)
|
||
Kurang
|
5
|
33,3
|
10
|
66,7
|
15
|
100,0
|
0,491
|
Cukup
|
6
|
23,1
|
20
|
76,9
|
26
|
100,0
|
|
Jumlah
|
11
|
26,8
|
30
|
73,2
|
41
|
100,0
|
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 sampel (100%) yang
pengetahuan ibunya kurang terdapat 10 sampel (66,7%) yang tidak terjadi diare
dan terdapat 5 sampel (33,3%) yang pengetahuannya kurang terjadi diare,
sedangkan dari 26 sampel (100%) yang pengetahuan ibunya cukup terdapat 20
sampel (76,9%) yang tidak terjadi diare dan terdapat 6 sampel (23,1%)
pengetahuan ibunya cukup yang terjadi diare
Hasil analisi dari penelitian dengan menggunakan uji fisher’s Exact diperoleh nilai ρ (0,491)
> α (0,05). Hipotesis penelitian ditolak, hal ini berarti tidak ada hubungan
antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas
Bara-Baraya Kota Makassar tahun 2013
Pembahasan
Berdasarkan hasil
penelitian tentang hubungan pendapatan keluarga dan pengetahuan ibu dengan
kejadian diare pada balita di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar, maka
pembahasan sesuai variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :
1.
Hubungan antara pendapatan keluarga dengan kejadian
diare
Pendapatan dalam penelitin ini dimaksudkan yaitu
penghasilan yang dimiliki anggota keluarga dalam satu rumah tangga baik itu
yang didapat bulanan guna memenuhi kebutuhan kesehariannya.
Berdasarkan hasil temuan peneliti yang ditunjukan bahwa masih
banyak dari keluarga balita yang memiliki pendapatan kurang, yaitu sebanyak 23
(56,1%) . Pendapatan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pendapat yang
diperoleh dalam memnuhi kebutuhan keseharian keluarga dalam mencapai memlihara
kesehatan keluarga maupun anak balitanya. Sehingga rendahnya pendapatan
keluarga memungkinkan terjadinya kejadian diare karena pemenuhan kebuhan yang
dibutuhkan balita tidak mampu dipenuhi.\
Menurut Suharyono (2003), faktor ekonomi mempunyai
pengaruh langsung terhadap faktor-faktor penyebab diare, kebanyakan pada anak
yang mudah menderita diare berasal dari keluarga dengan sosial ekonomi yang
rendah dan kondisi ekonomi yang buruk (Safrudin A, 2009).
Peneliti ini menganalisis 41 sampel dalam penelitian. Dari
18 sampel yang pendapatan keluarganya cukup terdapat 2 sampel yang terjadi
diare dan terdapat 16 sampel yang tidak terjadi diare, sedangkan dari 23 sampel
yang pendapatan keluarganya kurang terdapat 9 sampel yang terjadi diare dan
terdapat 14 sampel yang tidak terjadi diare. Hasil penelitian ini
memperlihatkan tidak adanya hubungan anatara pendapatan keluarga dengan
kejadian diare dengan nilai ρ (0,075) < α (0,05).
Peneliti menganalisa bahwa alasan hasil penelitian
mengenai pendapatan keluarga tidak ada hubungan dengan kejadian diare, namun
karena masih banyaknya keluarga dengan pendapatan kurang yang masih belum mampu
memenuhi kebutuhan keseharianya dan menjaga kesehatan keluarga dan anak
balitanya.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Safrudin A
(2009) dengan judul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare
pada balita di Puskesmas Ambal 1 Kecamatan Abal Kabupaten Kebumen yang
menyatakan terdapat hubungan status ekonomi keluarga dengan kejadian diare.
2. Hubungan
antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah
seseorang melakukan penginderaan (baik melalui penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba) terhadap sesuatu objek tertentu. Pengetahuan ini
merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Pengetahuan dalam penelitian ini dimaksudkan dengan segala
informasi yang telah dimiliki, dipahami dan diamalkan oleh orang tua khususnya
ibu dalam rangka mempertahankan kesehatan anak balitanya.
Berdasarkan hasil temuan peneliti yang ditunjukan bahwa
masih ada dari ibu balita yang memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu
sebanyak 26 (63,4%) . Pengetahuan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
pengetahuan tentang diare baik dari aspek pengertian, penyebab, gejala termasuk
upaya yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya diare dan menangani balita
yang menderiat diare. Sehingga rendahnya pengetahuan ibu adalah rendahnya
pemahaman ibu tentang diare dan upaya penanganan dan penanggulangannya.
Peneliti menganalisis 41 sampel dalam penelitian. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari 15 sampel yang pengetahuan ibunya kurang
terdapat 10 sampel yang tidak terjadi diare dan terdapat 5 sampel yang
pengetahuannya kurang terjadi diare, sedangkan dari 26 sampel yang pengetahuan ibunya
cukup terdapat 20 sampel yang tidak terjadi diare dan terdapat 6 sampel
pengetahuan ibunya cukup yang terjadi diare. Hasil penelitian ini
memperlihatkan tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare
dengan nilai ρ (0,491) > α (0,05).
Peneliti menganalisa bahwa alasan hasil penelitian
mengenai pengetahuan ibu tidak ada hubungan dengan kejadian diare karena
pengetahuan ibu di tempat penelitian sudah cukup baik. Namun sebagai
perbandingan yang baru mungkin dapat dilakukan peningkatan jumlah sampel dan
kuesioner.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Wiwin Pudi
Astuti (2011) yang berjudul hubungan pengetahuan ibu tentang sanitasi makanan
dengan kejadian diare pada balita di lingkup kerja Puskesmas Klirong 1 yang
menyatakan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang sanitasi makanan dengan
kejadian diare pada balita.
Kesimpulan
Dari hasil
penelitian dan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan :
1.
Tidak ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan
kejadian diare pada balita di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar.
2.
Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan
kejadian diare pada balita di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar.
Saran
1.
Diharapkan agar tetap ada tindak lanjut untuk masih
tinggi kejadian diare karena pendapatan yang masih rendah dengan melakukan
promosi kesehatan kepada masyarakat yang memiliki pendapatan rendah untuk
menjaga kesehatan keluarga dan anak balitanya.
2.
Diharapkan tetap melakukan peningkatan pengetahuan masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas Bara-Baraya terutama ibu karena dilihat dari hasil
penelitian masih banyak yang memiliki pengetahuan kurang walaupun tidak ada
hubungan dengan kejadian diare.
Daftar Pustaka
Achmadi Fahmi U, 2008, Manajemen
Penyakit Berbasis Wilayah, Universitas Indonesia, Jakarta.
Anjar Purwidiana Wulandari, 2009, Hubungan
faktor Lingkungan dan Faktor Sosiodemografi dengan Kejadian Diare pada Balita
di Desa Bolembing Kacamatan Sambijo Kabupaten Seragen, Skripsi diterbitkan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Arikunto,
S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik Edisi VI. Rineka Cipta, Jakarta.
Astuti wiwin P, 2010, Hubungan
Antara Pengetahuan Ibu Tentang Sanitasi Makanan Dengan Kejadian Diare Pada Bayi
Dan Balita Di Wilayah Kerja Puskesma Klirong. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 2, Juni 2011. Stikes
Muhammadiyah Gombong.
Bumolo S, 2012, Hubungan Sarana
Penyediaan Air Bersih dan Jenis Jamban Keluarga dengan Kejadian Diare pada Anak
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota
Gorontalo, Jurnal Ilmiah Kesehatan
Keperawatan, Universitas Negeri Gorontalo.
Dahlan, S. 2011. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan
Edisi 5. Salemba Medika, Jakarta.
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan. 2008. Profil kesehatan Sulawesi Selatan 2007. Dinas Kesehatan Sul-Sel,
Makassar.
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan. 2009. Profil kesehatan Sulawesi Selatan 2008. Dinas Kesehatan Sul-Sel,
Makassar.
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan. 2010. Profil kesehatan Sulawesi Selatan 2009. Dinas Kesehatan Sul-Sel,
Makassar.
Hamsiah, 2009, Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Rappang
Kabupaten Sidrap, Skripsi diterbitkan, Universitas Muslim Indonesia,
Makassar.
Hidayat Alimul A. 2006. Pengantar
Ilmu Keperawatan Anak Buku 2. Selemba Medika, Jakarta.
Hidayat Alimul A. 2007. Metode
Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta.
Kementrian Kesehatan Indonesia. 2009. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008. Kementerian Kesehatan RI,
Jakarta.
Kementrian Kesehatan Indonesia. 2010. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Kementerian Kesehatan RI,
Jakarta.
Kementerian Kesehatan Indonesia. 2011. Pedoman Penanganan Anak Diare Di Rumah. Kementerian Kesehatan RI,
Jakarta.
Kementrian Kesehatan Indonesia. 2011. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Kementerian Kesehatan RI,
Jakarta.
Kementrian Kesehatan Indonesia. 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Kementerian Kesehatan RI,
Jakarta.
Millenium Development Goals, 2007, Laporan
pemncapaian Tujuan Pembangunan Milinium Indonesia 2007, http://mdgs-dev.bps.go.id/main.php?link=mdgindonesia,
di akses tangal 8 maret 2013.
Millenium Development Goals, 2008, Laporan pemncapaian Tujuan Pembangunan
Milinium Indonesia 2008, http://mdgs-dev.bps.go.id/main.php?link=mdgindonesia,
di akses tangal 8 maret 2013.
Millenium Development Goals, 2010, Laporan pemncapaian Tujuan Pembangunan
Milinium Indonesia 2010, http://mdgs-dev.bps.go.id/main.php?link=mdgindonesia,
di akses tangal 8 maret 2013.
Ngastiyah, 2005, Perawatan Anak Sakit Edisi 2, ECG, Jakarta.
Notoatmodjo S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Rineka Cipta,
Jakarta.
Pudiastuti Dewi R, 2011, Waspada Penyakit Pada Anak, PT Indeks,
Jakarta.
Puji Esse, dkk. 2013. Panduan Penulisan Skripsi Edisi 9 Makassar. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Makassar.
Safrudin Agus N, dkk, 2009, Analisis Faktor-Faktor Resiko Yang
Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Puskesmas Ambal Kecamatan Ambal
Kaupaten Kebumen, STiKes Muhammadiyah Gombong, Vol. 5, No, 2. Diakses
tangal 8 februari 2013.
Suharyono, 2008. Diare Akut Klinik dan Laboratorium. Jakarta: Rineka cipta.
Suzanne C, dkk. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner dan Suddarth. ECG.
Jakrta.
Wikipedia, 2013, Penetapan Upah Minimum Tahun 2013, http://id.wikipedia.org/wiki/Penetapan_Upah_Minimum_tahun_2013,
di akses tangal 1 maret 2013.
World Health Organization, 1995, Kader Kesehatan Masyarakat. Dialih
bahasakan oleh Adi Heru. ECG. Jakarta.
World Health Organization, 2008, Manajemen Terpadu Balita Sakit,
Aplikasi.
World Health Organization, 2013. Monitoring and evaluation of Rapid Access
Expansion (RAcE) 2015 grants, www.who.int/rbm/gp3_.htm - 36k, di akses tangal 25 februari
2013.
World Health Organization, 2013. Bulletin of the World Health Organization, http://www.who.int/bulletin/volumes/89/7/10-085530/en/,
di akses tangal 8 maret 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar