ASUHAN
KEPERAWATAN PADA AN. IAG
DENGAN
LUKA BAKAR GRADE II-III 30 % DI RUANG PICU
Disusun
oleh :
ISKANDAR
ZULKARNAEN
PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR
MAKASSAR
2013
A.
DEFINISI
Luka bakar adalah suatu luka yang
disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh.
B. ETIOLOGI
Luka bakar dapat disebabkan oleh
panas, sinar ultraviolet, sinar X, radiasi nuklir, listrik, bahan kimia, abrasi
mekanik. Luka bakar yang disebabkan oleh panas api, uap atau cairan yang dapat
membakar merupakan hal yang lasim dijumpai dari luka bakar yang parah.
C.
TANDA DAN GEJALA SERTA KLASIFIKASI
LUKA BAKAR
Dalam menentukan parahnya luka bakar
biasanya dilakukan berdasarkan kaidah :
1)
Kedalaman luka
Dalamnya luka bakar secara bermakna
menentukan penyembuhannya, berdasarkan kedalaman lukanya luka bakar
diklasifikasinkan sebagai berikut :
a. Luka
bakar derajat satu.
Hanya mengenai lapisan epidermis dan
biasanya disebabkan oleh sinar matahari atau tersiram air mendidih dalam waktu
yang singkat, kerusakan jaringan pada luka bakar ini hanya minimal, rasa sakit merupakan
gejala yang menonjol, kulit yang terbakar berwarna kemerah-merahan dan mungkin
terdapat oedema ringan. Efek sistemik jarang sekali terjadi, rasa nyeri/sakit
makin terasa dalam 48-72 jam dan penyembuhan akan terjadi dalam waktu sekitar 5
– 10 hari.
b. Luka
bakar derajat dua.
Mengenai semua bagian epitel dan
sebagian korium, luka bakar ini ditandai oleh warna merah yang melepuh, luka
bakar derajat dua superfisisal biasanya sembuh dengan menimbulkan parut yang
minimal dalam 10 – 14 hari kecuali kalau luka tersebut tercemar. Luka bakar
yang meluas ke dalam bagian korium dan lapisan mati yang meliputinya,
menyerupai luka bakar derajat tiga kecuali biasanya luka itu berwarna merah dan
menjadi putih bilaman disentuh. Penyembuhan terjadi dengan regenerasi epitel
kelenjar keringan dan folikel, proses ini lamanya 25 – 35 hari, parut yang
nyata sering ditemukan. Luka bakar derajat dua yang dalam tebalnya meliputi
seluruh tebal kulit bilaman terjadi peradangan, kehilangann cairan dan efek
metabolik adalah sama seperti pada luka
bakar derajat tiga.
c. Luka
bakar derajat tiga
Ditandai oleh suatu permukaan yang
kering, liat dan kenyal yang biasanya berwarna coklat, coklat kemerah-merahan
atau hitam, walaupun luka ini dapat
berwarna putih. Luka-luka ini anestetik karena reseptor rasa sakit telah
hilang, bila kita menekan luka itu maka luka tidak akan menjadi putih atau
pecah dan melentur kembali karena jaringan mati dan pembuluh darah terkena
trombose.
2)
Luas permukaan
Besarnya suatu luka bakar biasanya
dinyatakan sebagai prosentase dari seluruh permukaan tubuh dan diperhitungkan
dari tabel yang menurut umur :
Area
|
Usia
|
|||||
0
|
1
|
5
|
10
|
15
|
Dewasa
|
|
A=
Separuh kepala
|
9 ½
|
8 ½
|
6 ½
|
5 ½
|
4 ½
|
3 ½
|
B=Separuh
dari sebelahpaha
|
2 ¾
|
3 1/4
|
4
|
4 ½
|
4 ½
|
4 ¾
|
C=Separuh
dari sebelah kaki
|
2 ½
|
2 ½
|
2 3/4
|
3
|
3 1/4
|
3 ½
|
Pedoman lain tentang pengukuran luas
luka bakar dengan menggunakan rule of nine yaitu :
a. Kepala 9 %
b. Badan ; thorak & abdomen
anterior 18 %, posterior 18 %
c. Genital 1 %
d. Ekstremitas atas masing-masing 9 %
e. Ekstremitas bawah masing-masing 18 %
3)
Usia
Luka bakar yang bagaimanapun dalam
dan luasnya menyebabkan kematian yang lebih tinggi pada anak – anak di bawah
usia 2 tahun dan di atas usia 60 tahun. Kematian pada anak – anak disebabkan
oleh sistem imun yang belum sempurna, pada orang dewasa sering kali terdapat
penyakit sampingan yang dapat memperparahnya.
4)
Penyakit sampingan
DM, payah jantung kongesti, sakit
paru-paru dan pengobatan kronis dengan obat-obatan yang menekan kekebalan
adalah beberapa penyakit sampingan yang dapat berpengaruh negatif terhadap
kondisi luka bakar.
5)
Lokasi luka bakar
Lokasi juga merupakan salah satu
penentu keparahan dari luka bakar, misalnya luka bakar pada tangan yang dapat
meninggalkan bekas dan menyebabkan kontraktur yang dapt menyebabkan tidak bisa
digunakan seperti semula kecuali dengan pengobatan khusus sedini mungkin,
bahkan kondisi luka bakar yang tidak parah pada kedua tangan dapat menyebabkan
penderita tidak dapat merawat sendiri lukanya sehingga harus dirawat di rumah
sakit.
6)
Luka sampingan
Luka pada sistem pernapasan,
muskuloskeletal, kepala, dan trauma yang lainnya dapat memperparah kondisi luka
bakar.
7)
Jenis luka bakar
Penderita luka bakar karena bahan
tertentu seringkali harus ditangani secara khusus, misalnya karen bahan-bahan
kimia, listrik dsb mungkin tampak ringan tetapi seringkali ternyata mengenai
struktur yang lebih dalam sehingga semakin sulit ditangani.
8)
Luka bakar pada
anak
Anak-anak yang menderita luka bakar
sebaiknya dirawat di rumah sakit, hal ini dengan pertimbangan perawatan di
rumah tidak bisa dilakukan sebagaimana mestinya karena kemampuan dan
ketrampilan perawatan yang terbatas.
D.
RESPON SISTEMIK
TERHADAP LUKA BAKAR
1) SISTEM KARDIOVASKULAR
(a) Penurunan cardiak output karena
kehilangan cairan;tekanan darah menurun, hal ini merupakan awitan syok. Hal ini
terjadi karena saraf simpatis akan melepaskan kotekolamin yang meningkatkan
resistensi perifer (vasokonstriksi) dan peningkatan frekuensi nadi sehingga
terjadi penurunan cardiak output.
(b) Kebocoran cairan terbesar terjadi
dalam 24 – 36 jam pertama sesudah luka bakar dan mencapai puncak dalam waktu 6
– 8 jam. Pada luka bakar < 30 % efeknya lokal, dimana akan terjadi oedema/lepuh
pada area lokal, oedema bertambah berat bila terjadi pada daerah
sirkumferensial, bisa terjadi iskemia pada derah distal sehingga timbul
kompartemen sindrom. Bila luka bakar > 30 % efeknya sistemik. Pada luka
bakar yang parah akan mengalami oedema masif.
2.
EFEK
PADA CAIRAN DAN ELEKTROLIT
(a) Volume darah mendadak turun, terjadi
kehilangan cairan lewat evaporasi, hal ini dapat mencapai 3 – 5 liter dalam 24
jam sebelum permukaan kulit ditutup.
(b) Hyponatremia; sering terjadi dalam
minggu pertama fase akut karena air berpindah dari interstisial ke dalam
vaskuler.
(c) Hypolkalemia, segera setelah luka
bakar sebagai akibat destruksi sel masif, kondisi ini dapat terjadi kemudian
denghan berpindahnya cairan dan tidak memadainya asupan cairan.
(d) Anemia, karena penghancuran sel
darah merah, HMT meningkat karena kehilangan plasma.
(e) Trombositopenia dan masa pembekuan
memanjang.
3.
RESPON
PULMONAL
(a) Hyperventilasi dapat terjadi karena
pada luka bakar berat terjadi hipermetabolik dan respon lokal sehingga konsumsi
oksigen meningkat dua kali lipat.
(b) Cedera saluran nafas atas dan cedera
inflamasi di bawah glotis dan keracunan CO2 serta defek restriktif.
4. RESPON GASTROINTESTINAL
Terjadi ileus paralitik ditandai
dengan berkurangnya peristaltik usus dan bising usus; terjadi distensi lambung
dan nausea serta muntah, kondisi ini perlu dekompresi dengan pemasangan NGT,
ulkus curling yaitu stess fisiologis yang masif menyebabkan perdarahan dengan
gejala: darah dalam feses, muntah seperti kopi atau fomitus berdarah, hal ini
menunjukan lesi lambung/duodenum.
5. RESPON SISTEMIK LAINNYA
(a) Terjadi perubahan fungsional karena
menurunnya volume darah, Hb dan mioglobin menyumbat tubulus renal, hal ini bisa
menyebabkan nekrosis akut tubuler dan gagal ginjal akut.
(b) Perubahan pertahanann imunologis
tubuh; kehinlangan integritas kulit, perubahan kadar Ig serta komplemen serum,
gagngguan fungsi netrofil, lomfositopenia, resiko tinggi sepsis.
(c) Hypotermia, terjadi pada jam pertama
setelah luka bakar karena hilangnya kulit, kemudian hipermetabolisme
menyebabkan hipertermia kendati tidak terjadi infeksi.
E.
PATIFISIOLOGI
F.
PERAWATAN DI TEMPAT
KEJADIAN
1.
Fase resusitasi
a. Perawatan awal di tempat kejadian
Ø
Mematikan
api
Ø
Mendinginkan
luka bakar
Ø
Melepaskan
benda penghalang
Ø
Menutup
luka bakar
Ø
Mengirigasi
luka kimia
Ø
Tindakan
kegawatdaruratan : ABC
Ø
Pencegahan
shok
b. Pemindahan ke unit RS
Ø
Penatalaksanaan
shok
Ø
Penggantian
cairan (NHI consensus) : 2 – 4 ml/BB/% luka bakar, ½ nya diberikan dalam 8 jam pertama, ½ lagi dalam 16 jam berikutnya
2.
Fase
akut/intermediate
a. Perawatan luka umum
Ø
Pembersihan
luka
Ø
Terapi
antibiotik lokal
Ø
Ganti
balutan
Ø
Perawatan
luka tertutup/tidak tertutup
Ø
Hidroterapi
b. Debridemen
Ø
Debridemen
alami, yaitu jaringan mati yang akan memisahkan diri secara spontan dari
jaringan di bawahnya.
Ø
Debridemen
mekanis yaitu dengan penggunaan gunting dan forcep untuki memisahkan,
mengangkat jaringan yang mati.
Ø
Dengan
tindakan bedah yaitu dengan eksisi primer seluruh tebal kulit atau dengan
mengupas kulit yang terbakar secara bertahap hingga mengenai jaringan yang
masih viabel.
c. Graft pada luka bakar
Biasanya dilakukan bila
re-epitelisasi spontan tidak mungkin terjadi :
Ø
Autograft
: dari kulit penderita sendiri.
Ø
Homograft
: kulit dari manusia yang masih hidup/ atau baru saja meninggal (balutan
biologis).
Ø
Heterograft
: kulit berasal dari hewan, biasanya babi (balutan biologis).
d. Balutan luka biosintetik dan
sintetik
Ø
Bio-brane/sufratulle
Ø
Kulit
artifisial
e. Penatalaksanaan nyeri
f.
Dukungan
nutrisi
g. Fisioterapi/mobilisasi
3.
Fase rehabilitasi
Perawatan lanjut di rumah.
F.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1)
Kerusakan
pertukaran gas b.d keracunan karbon monoksida, inhalasi asap & destruksi
saluran nafas atas.
2)
Bersihan
jalan nasfas tidak efektif b.d edema & efek inhalasi asap.
3)
Kekurangan
volume cairan b.d peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan cairan
akibat evaporasi dari luka bakar.
4)
Hipotermia
b.d gangguan miosirkulasi kulit dan luka terbuka.
5)
Hipertermia
b.d peningkatan metabolisme
6)
Ketidakseimbangan
nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
ingesti/digesti/absorbsi makanan.
7)
Risiko
infeksi b.d peningkatan paparan dan penurunan sistem imune
8)
Nyeri
akut b.d cedera jaringan.
9)
Cemas
b.d ketakutan dan dampak emosional.
10) Kerusakan mobilitas fisik b.d luka
bakar,nyeri.
11) Defisit self care b.d kelemahan,
nyeri.
12) PK: Anemia.
13) PK: Sepsis
14) PK: Gagal nafas akut.
15) PK: Syok sirkulasi.
16) PK: Gagal ginjal akut.
17) PK: Sindrom kompartemen.
18) PK: Ilius paralitik.
19) PK: Ulkus Curling’s.
G.
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
No Rekam Medis : Tanggal masuk RS:
Nama Klien :
Nama panggilan :
Tempat/tgl lahir :
Umur :
Jenis Kelamin :
Suku :
Bahasa yang
dimengerti :
Orang tua/wali :
Nama
ayah/ibu/wali :
Pekerjaan
ayah/ibu/wali :
Pendidikan :
Alamat
ayah/ibu/wali :
2. KELUHAN UTAMA
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
3. RIWAYAT KELUHAN SAAT INI
………………………………………………………………………………………..….…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………..….…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………..….…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
4. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
a. Prenatal :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
b. Perinatal dan post natal :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
c. Penyakit yang pernah diderita :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
d. Hospitalisasi/tindakan operasi :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
e. Injuri/kecelakaan :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
f. Alergi :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
g. Imunisasi dan tes laboratorium :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
h. Pengobatan :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
5. RIWAYAT PERTUMBUHAN
|
Lahir
|
Saat ini
|
Berat badan
|
|
|
Tinggi badan
|
|
|
Status gizi :
Berdasarkan NHCS :
Berdasarkan klasifikasi WHO :
Z Score :
BB/TB :
BB/U :
TB/U :
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
6. RIWAYAT SOSIAL :
a. Yang mengasuh :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
b. Hubungan dengan anggota keluarga :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
c. Hubungan dengan teman sebaya :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
d. Pembawaan secara umum :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
7. RIWAYAT KELUARGA
a. Sosial ekonomi :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
b. Lingkungan rumah :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
c. Penyakit keluarga :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
d. Genogram :
8. PENGKAJIAN TINGKAT PERKEMBANGAN SAAT
INI (gunakan format DDST ):
a. Personal sosial :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
b. Adaptasi motorik halus :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
c. Bahasa :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
d. Motorik kasar :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
Interpretasi :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
- PENGKAJIAN POLA KESEHATAN KLIEN SAAT INI
a. Pemeliharaan kesehatan :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
b. Nutrisi :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
c. Cairan :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
d. Aktivitas :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
e. Tidur dan istirahat :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
f. Eliminasi :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
g. Pola hubungan :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
h. Koping atau temperamen dan disiplin yang
diterapkan :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
i.
Kognitif dan
persepsi :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
j.
Konsep diri
:
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
k. Seksual dan menstruasi :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
l.
Nilai :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
- PEMERIKSAAN FISIK :
a. Keadaaan umum :
1) Tingkat kesadaran : ……………………………………………………….
2) Nadi ;……………., suhu;………….., RR
;……..…….TD:………………
3) Respon nyeri : ……………………………………………………………...
4) BB;………………,TB;…………….., LLA
;…………..LK,……………...
b. Kulit :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
c. Kepala :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
d. Mata :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
e. Telinga :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
f. Hidung :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
g. Mulut :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
h. Leher :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
i.
Dada :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
j.
Payudara :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
k. Paru-paru :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
l.
Jantung :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
m. Abdomen :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
n. Genetalia :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
o. Anus dan rektum :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
p. Muskuleskeletal :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
q. Neurologi :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
- PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG
………………………………………………………………………………………..….…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………..….…………………………………………………………………………………………...………………………………………………………………………………………..….…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………..….…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
- INFORMASI LAIN
Terapi :
No
|
Hari/tgl
|
Terapi
|
No
|
Hari/tgl
|
Terapi
|
1
|
|
|
4
|
|
|
2
|
|
|
5
|
|
|
3
|
|
|
6
|
|
|
- ANALISA DATA
No
|
Data
|
Masalah
|
Kemungkinan
penyebab
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- PRIORITAS MASALAH
………………………………………………………………………………………..….…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………...
H.
PERENCANAN
Daftar Pustaka
Markum.
A.H.1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI,
Jakarta.
Cecily L.Betz & Linda A. Sowden, 2001, Buku saku Keperawatan Pediatri, EGC, Jakarta.
Carpenito,LJ, 1999, Rencana
Asuhan & Dokumentasi Keperawatan Diagnosa Keperawatan dan Masalah
Kolaboratif, EGC, Jakarta.
McCloskey J.C, Bulechek G.M, 1996, Nursing Intervention Classification (NIC), Mosby, St.
Louis.
Nanda, 2001, Nursing
Diagnoses : Definition and Classification 2001-2002, Philadelphia.
Price & Wilson, 1995, Patofisiologi.
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, EGC, Jakarta
Smeltzer. S.C, Bare. B.G, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Edisi
8, EGC, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar